Senin, 02 Juni 2014

invetarisasi dan monitoring pastura (bahan kuliah mk. pastura, fapet, undana, S1)


Butir manajemen in penting karena semua butir manajemen range seperti yang telah dikemukakan hanya akan berhasil jika jelas batas-batas daerah yang harus dikerjakan dan dapat dipantau gerak kemajuan atau kemunduran suatu tindakan manajemen.  Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi terutama dikendalikan oleh variasi kondisi iklim dan edaphik yang selanjutnya sangat mempengaruhi dinamika pertumbuhan dan perkembangan vegetasi serta komponen biotik lainnya dalam pastura, termasuk ternak perumput.  Kombinasi di antara faktro iklim, tanah, vegetasi dan hewan perumput tadi pada akhirnya akan menentukan arah pergerakan suksesi klimaks dari pastura. Arah perubahan ini harus dicatat karena semua bentuk kebijakan dan perencanaan penggunaan pastura hanya dapat ditetapkan berdasarkan evaluasi atas hasil pemantauan tersebut. Dalam rangka ini maka  Hollechek et al. (1989) mendeskripsikan butir-butir pencatatan sebagai berikut :
1.    Pemetaan batas-batas lahan dan vegetasi guna penetapan tegakan pastura atau range yang terkena tindakan manajemen.  Hal ini juga merupakan tindakan invevtarisasi sumberdaya yang baik untuk mernacang suatu desain tindakan mamajemen.  Dalam peta harus dapat tergambar letak topografi, sumber air, distribusi vegetasi alami dan lain-lain.
2.    Penghitungan berbagai atribut vegetasi seperti :
2.1.  Biomassa atau pemanenan dan penimbangan berat kering in situ berat yang akan beguna untuk megestimasi produksi, daya tampung, laju penggembalaan dan tekanan penggembalaan.
2.2.  Tipe penutupan lahan yang terbentuk berdasarkan tipe kanopi, tipe sebaran vegetasi, penutupan basal area dan lain sebagainya.
2.3.  Kerapatan dan frekuensi vegetasi yang berguna untuk mengetahui komposisi vegetasi yang ada di dalam pastura range. Denangan demikian kebijakan tentang pengendalian vegetasi dapat lebih terarah.
3.    Pemantauan tingkat utilisasi.  Utilisasi adalah persentase dari poduksi herbage dalam satuan waktu tertentu yang dikonsumsi atau dirusakan oleh ternak perumput.  Kebijakan tentang spesies apa yang harus ditanam dan pengaturan tekanan penggembalaan akan tepat jika data utilisasi tersedia.
4.    Pemantauan kecenderungan (trend).  Kecenderungan adalah arah dari perubahan kondisi range yang dapat dilihat dari indikasi perubahan produktivitas, penutupan lahan dan status suksesi klimaks. Kecenderungan dari arah suksesi dapat dilihat dari data tentang spesies-spesies increasers, decreasers, dan invaders  serta kondisi lingkungan biotik lainnya dan edafik dari pastura. Rekomendasi hasil pemantauan biasanya  akan berupa pertimbangan untuk memperbaiki (upward), menurunkan atau menekan (downward) atau stabil.  Hasil pemantauan selanjutnya dapat dipresentasikan dalam kategori rekomendasi berdasarkan  kecenderungannya dari 100% kondisi klimaks yang seharusnya.

bahan kuliah 2, MK Pengendalian Kebakaran dan Penggembalaan Liar, Prodihut, S1

Fakta Empirik Kebakaran dan Penggembalaan Liar di Indonesia  Musim kemarau panjang di Indonesia identik dengan masalah akut seputar...