Kamis, 12 Mei 2016

sistem sgrororestri di indonesia by kurniatun hairiah, sunaryo dan widianto (MK Agroforestri, Prodi Kehutanan)



SISTEM AGROFORESTRI DI INDONESIA
Kurniatun Hairiah, Sunaryo dan Widianto


1.   Agroforestri: ilmu baru, teknik lama


Penanaman berbagai macam pohon dengan atau tanpa tanaman setahun (semusim) pada lahan yang sama sudah sejak lama dilakukan petani di Indonesia. Contoh ini dapat dilihat dengan mudah pada lahan pekarangan di sekitar tempat tinggal petani. Praktek ini semakin meluas belakangan ini khususnya di daerah pinggiran hutan dikarenakan ketersediaan lahan yang semakin terbatas.  Konversi hutan alam menjadi lahan pertanian disadari  menimbulkan banyak masalah seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan fauna, banjir, kekeringan dan bahkan perubahan lingkungan global. Masalah ini bertambah berat dari waktu ke waktu sejalan dengan meningkatnya luas areal hutan yang dikonversi menjadi lahan usaha lain. Maka lahirlah agroforestri sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan baru di bidang pertanian atau kehutanan. Ilmu ini berupaya mengenali dan mengembangkan keberadaan sistem agroforestri yang telah dikembangkan petani di daerah beriklim tropis maupun beriklim subtropis sejak berabad-abad yang lalu. Agroforestri merupakan gabungan ilmu kehutanan dengan agronomi, yang memadukan usaha kehutanan dengan pembangunan pedesaan untuk menciptakan keselarasan antara intensifikasi pertanian dan pelestarian hutan (Bene, 1977; King 1978; King, 1979).

Kamis, 21 April 2016

bahan TAKE HOME EXAM mk "perubahan iklim, adaptasi dan mitigasi", peminatan iklim dan pembangunan, prodi ilmu lingkungan, PPS Undana

Soal Test:

  • Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Pertanyaan: apa yang dimasudkan dengan rata-rata suhu global? Apa faktor pengendalinya? Jelaskan mengapa aktivitas manusia disebut sebagai penyebab kenaikan rata-rata suhu global dimaksud? 

Rabu, 16 Maret 2016

inventarisasi sumberdaya alam: masalah, maksud, tujuan dan terminologi


Pengertian inventarisasi sumberdaya alam adalah pengumpulan dan penyusunan data dan segala sesuatu mengenai sumberdaya alam guna melakukan perencanaan pengelolaan sumberdaya alam bagi kesejahteraan masyarakat secara lestari dan serbaguna.

Inventarisasi sumberdaya alam juga dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menguraikan kualitas dan kuantitas sumberdaya alam serta berbagai ciri dan karakteristik arael tempat tumbuhnya. Tujuan dari inventarisasi sumberdaya alam adalah untuk mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasi yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan strategik jangka panjang, jangka menengah dan operasional jangka pendek sesuai dengan tingkatan dan Ketajaman inventarisasi yang dilaksanakan.

1.   Permasalahan  
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah:
·         keterbatasan data dan informasi dalam kuantitas maupun kualitasnya. Keterbatasan data dan informasi yang akurat berpengaruh pada kegiatan pengelolaan dan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang belum dapat berjalan dengan baik. Sementara itu, sistem pengelolaan informasi yang transparan juga belum melembaga dengan baik sehingga masyarakat belum mendapat akses terhadap data dan informasi secara memadai.
·         Permasalahan pokok lainnya adalah kurang efektifnya pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada, yang menyebabkan kerusakan sumber daya alam. Kondisi ini ditandai dengan maraknya pengambilan terumbu karang dan pemboman ikan, perambahan hutan, kebakaran hutan dan lahan serta pertambangan tanpa izin.
·         Permasalahan lainnya adalah belum jelasnya pengaturan pemanfaatan sumber daya genetik yang mengancam keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia serta permasalahan ketergantungan yang tinggi pada sumber daya fosil.

Rabu, 20 Januari 2016

soal ujian (take home exam) Statistika Sosial, Prodi MAP, PPS Undana


  • Berikut ini adalah data hubungan antara pendapatan keluarga per hari (X1) dan jumlah anggota keluarga (X2) dengan besarnya pengeluaran keluarga per hari (Y):

X1 (dalam ribu) : 100, 20, 40, 60, 80, 70, 40, 60, 70, 60
X2                   : 7, 3, 2, 4, 6, 5, 3, 3, 4, 3
Y (dalam ribu)    : 23, 7, 15, 17, 23, 22, 10, 14, 20, 19
Buatkan peramalan yang mungkin berdasarkan persamaan garis regresi yang berhasil ditetapkan. Berikan pula signifikansi hasil ujinya.

  • Dinas X menyatakan bahwa rata-rata pendapatan anak-anak yang berjualan koran kota kupang adalah sebesar Rp. 10.000,- per hari dengan simpangan baku sebesar Rp. 1500,- . Seorang mahasiswa S2 MAP Undana meneliti pada 50 orang anak penjual koran menemukan bahwa rata-rata pendapatan mereka sebenarnya adalah Rp.10.500,- per hari. Ujilah pendapat dinas X tersebut pada taraf uji 5% dan 1%.

bahan kuliah 2, MK Pengendalian Kebakaran dan Penggembalaan Liar, Prodihut, S1

Fakta Empirik Kebakaran dan Penggembalaan Liar di Indonesia  Musim kemarau panjang di Indonesia identik dengan masalah akut seputar...