Kamis, 17 September 2015

konsep kawasan konservasi (MK pengelolaan kawasan konservasi, PPS Undana Ilmu Lingkungan S2)

Kawasan yang dilindungi

Kawasan yang dilindungi adalah kawasan atau wilayah yang dilindungi karena nilai-nilai lingkungan alaminya, lingkungan sosial budayanya, atau karena hal-hal lain yang serupa dengan itu. Pelbagai macam kawasan yang dilindungi terdapat di berbagai negara, sangat bervariasi baik dalam aras atau tingkat perlindungan yang disediakannya maupun dalam undang-undang atau aturan (internasional, nasional, atau daerah) yang dirujuknya dan yang menjadi landasan operasionalnya. Beberapa contohnya adalah taman nasional, cagar alam, cagar alam laut, cagar budaya, dan lain-lain.
Ada lebih dari 108.000 kawasan yang dilindungi di seluruh dunia, dan jumlah ini terus bertambah, mencakup wilayah seluas 19,300,000 km2 (7,500,000 sq mi), atau lebih dari 13% luas daratan dunia; melebihi luas Benua Afrika[1]. Pada pihak lain, sampai dengan 2008 baru sebanyak 0,8% luas lautan yang termuat dalam sekitar 5.000 kawasan perlindungan laut[2][3].

Salah satu –namun bukan satu-satunya– definisi mengenai kawasan yang dilindungi dikeluarkan oleh Uni Konservasi Dunia, IUCN.

pokok bahasan MK "pengelolaan kawasan konservasi:. Program Pascasarjana (PPS) Ilmu Lingkungan (S2)

POKOK BAHASAN
  1. Pengertian kawasan konservasi
  2. Sejarah kawasan konservasi
  3. Paradigma pengelolaan kawasan konservasi
  4. jenis kawasan konservasi I
  5. Jenis kawasan konservasi II
  6. Kriteria dan Indikator penetapan kawasan konservasi I
  7. Kriteria dan Indikator penetapan kawasan konservasi
  8. Prinsip pengelolaan kawasan konservasi : keseimbangan ekosistem, memelihara keragaman genetika
  9. Prinsip PKK (lanjutan): fragmentasi habitat, wildlife management
  10. Perencanaan pengelolaan kawasan konservasi
  11. Pelaksanaan PKK, pengorganisasian PKK, dan pendanaan
  12. Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat
  13. Monitoring dan evaluasi PKK
  14. Kapita selekta PKK daratan (terestrial)
  15. Kapita selekta PKK perairan (fresh water and marine)
  16. Latihan Pemetaan berbasis GIS untuk zonasi kawasan konservasi

konsep ekologi: MK Ekologi Hutan, Prodi Kehutanan, Faperta, Undana, Smstr III)

KONSEP EKOLOGI (wikipedia)
Ecology (from Greek: οἶκος, "house"; -λογία, "study of"[A]) is the scientific analysis and study of interactions among organisms and their environment. It is an interdisciplinary field that includes biology and Earth science. Ecology includes the study of interactions organisms have with each other, other organisms, and with abiotic components of their environment.

Topics of interest to ecologists include the diversity, distribution, amount (biomass), and number (population) of particular organisms; as well as cooperation and competition between organisms, both within and among ecosystems. Ecosystems are composed of dynamically interacting parts including organisms, the communities they make up, and the non-living components of their environment. Ecosystem processes, such as primary production, pedogenesis, nutrient cycling, and various niche construction activities, regulate the flux of energy and matter through an environment. These processes are sustained by organisms with specific life history traits, and the variety of organisms is called biodiversity. Biodiversity, which refers to the varieties of species, genes, and ecosystems, enhances certain ecosystem services.

Ekologi Hutan (Prodi Kehutanan, Faperta, Undana, Smstr. III)



Ekologi Hutan
(l. michael riwu kaho)

MANFAAT KULIAH
Melalui Kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi agar dapat menjelaskan Ekologi Hutan sebagai suatu cabang dari ilmu ekologi yang memperlajari hubungan timbal balik antara komunitas  hutan dan lingkungannya sebagai suatu dasar dalam pengelolaan ekosistem hutan

TIK
Menjelaskan Ekologi Hutan sebagai suatu cabang dari ilmu ekologi yang memperlajari hubungan timbal balik antara komunitas hutan dan lingkungannya sebagai suatu dasar dalam pengelolaan ekosistem hutan

DESKRIPSI MATA KULIAH
  1. Pengertian  ekosistem hutan
  2.  Ekologi populasi dan  ekologi komunitas
  3.  Struktur dan fungsi ekosistem hutan  
  4.  Metoda dan teknik pengukuran
  5.  Tipe-tipe ekosistem hutan tropika
  6.  Keseimbangan karbon pada pohon dan ekosistem hutan
  7.  Peranan faktor lingkungan pada komunitas hutan
  8.  Pertumbuhan pohon
  9.  Ekologi permudaan alam hutan tropika semi arid
  10.  Dinamika hutan savanna di NTT

POKOK BAHASAN
 I.  Pendahukuan
II.  Konsep Ekosistem (pengertian, struktur, dan fungsi)
III. Konsep Ekosistem, lanjutan (keragaman, siklus materi, aliran energi serta food web/food chain)
IV.  Hutan sebagai komunitas tumbuhan (struktur, lif form, interaksi dan asosiasi)
V.  Faktor pembentuk hutan (klimatik, edafik, biotik)
VI.  Dinamika komunitas hutan (suksesi dan klimaks)
VII.  Klasifikasi hutan
VIII.  Klasifikasi hutan (lanjutan)
IX.  Tipe ekosistem hutan di Indonesia
X.  Analisis vegetas hutan I
XI.  Analisis vegetasi hutan II
XII.  Gangguan hutan
XIII.  Komunitas hutan dan perubahan iklim global
XIV. Ekosistem hutan semi arid
XV. Ekosistem hutan di kepulauan NTT
XVI. Kapita selekta


REFERENSI:
  1. Soerianegara I dan A. Indrawan.Ekologi Hutan Indonesia. 2006. Laboratorium Ekologi Hutan. Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. 
  2. Cox, G.W. 1972. Laboratory Manual of General Ecology. Second Edition, WMC. Publ. Dubuque Iowa.
  3. Ewusie, J.Y. 1980. Element of Tropical Ecology. Heineman Educational Books Ltd. London.
  4. Mueller – Dumbois, D. and D.H. Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley & Sons, New York.
  5. Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. 3rd ed. Saunders, Philadelphia, Pensylvania.
  6. Smith, R.L. 1986. Elements of Ecology. Harper & Row, Publishers, New York
  7. Riwu Kaho, L.M. 2012. Ekosistem Savanna. Kementerian Kehutanan RI


bahan kuliah 2, MK Pengendalian Kebakaran dan Penggembalaan Liar, Prodihut, S1

Fakta Empirik Kebakaran dan Penggembalaan Liar di Indonesia  Musim kemarau panjang di Indonesia identik dengan masalah akut seputar...