Introduksi spesies rumput unggul dan leguminosa
Tindakan ini diperlukan guna :
- Mengatasi diskontinyutas supali pakan bermutu sepanjang tahun.
- Meningkatkan daya dukung pastura.
- Memperbaiki status kesuburan tanah lewat simbiosa mutualisme antara akar legum dan bakteri rhyzobium guna memfiksasi N bebas dari udara.
- Mengontrol gulma.
- Meningkatkan biodiversitas.
Legum yang cocok untuk disebar di
Pengontrolan Gulma
Mengontrol gulma penting untuk mencegah agar komunitas padang pengembalaan tidak berubaha menjadi bentuk klimaks vegetasi yang tidak berguna. Upaya semacam ini dapat dilakukan melaui cara-cara pengontrolan secara mekanis, kimiawi dan biologis. Akan tetapi pilihan-pilihan itu dibatasi oleh biaya, tenaga kerja, keterampilan peternak dan kegiatan lain di luar kepentingan peternakan. Sebagai misal, akhir-akhir ini gulma Chromolaena odorata mulai menginvasi padang savana di Timor Barat (Mudita, 2000).
Pengendalian Kebakaran
Kehadiran api di padang penggembalaan tropika kering seperti di Timor Barat umumnya karena 2 alasan yaitu sebagai gejala alami dan ulah manusia. Petani menghadirkan api untuk berbagai keperluan. Api digunakan sebagai sarana pengelolaan perladangan, subtitusi tenaga kerja di ladang, menstimulasi pertumbuhan rumput baru yang segar dan palatabel, berburu dan untuk kesenangan. Tak jarang api juga merupakan bentuk oernyataan adanya konflik komunal. Sepanjang kehadirannya dapat dikontrol maka api tidak perlu dikhawatirkan. Pengendalian diperlukan ketika api mulai menimbulkan gejala entropi lingkungan. Kehadiran api di savana kering diduga telah berkontribusi besar terhadap perluasan lahan kritis yang ada. Untuk itu pengunaan api harus dikendalikan. Bentuk pengendalian api seperti prescribed burning (Wright dn Bailey, 1982; Chandler et al., 1983) dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan.