Sabtu, 11 Oktober 2008

MATERI KULIAH DINAMIKA LINGKUNGAN TERNAK

Apa yang dimaksudkan dengan lingkungan ternak?

Perhatian pertama harus diberikan pada kata lingkungan yang dalam hal ini harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut, yaitu:

1. asal mula ilmu lingkungan adalah ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya di mana interaksi tersebut akan menentukan produktivitas, ukuran populasi dan persebaran organisme dan sebaliknya akan menentukan rona lingkungan.
2 dalam kajian ilmu lingkungan, suatu organisme selalu dipelajari dalam konteks unit populasi yang harus dimengerti dalam beberapa sudut pandang:

  • Populasi adalah kumpulan individu suatu spesies organisme yang hidup secara bersama-sama dalam suatu ruang dan waku tertentu. Pertanyaan: berapa banyak individu untuk membentuk suatu populasi dan berapa luas ruang yang dapat dihuni oleh sebuah populasi.
  • Karena pertanyaan tentang banyak individu seperti di atas maka batasan populasi didasarkan atas pengaruh suatu individu terhadap individu lain dalam populasi. Oleh karena itu:
  • populasi adalah suatu sistem yang dinamis dari segala individu yang selalu melakukan hubungan
  • Populasi adalah kumpulan individu sebuah spesies yang mempunyai potensi untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya dan khusus antara individu jantan dan betina harus memiliki potensi untuk berbiak silang antar individu.
  • Dalam konteks pertanyaan tentang luas ruang maka populasi individu harus dikaitkan dengan rasio antara jumlah individu dan luas ruang, yaitu kepadatan (density) individu. Jika jumlah individu > ukuran ruang maka akan timbul efek negatif berupa persaingan (kompetisi) dengan 2 akibat, yaitu:

· Jika terjadi dalam waktu yang singkat maka akan menimbulkan efek ekologi dengan kemungkinan gejala: (1) meningkatnya mortalitas dan tertekannya kelahiran, daya tahan hidup dan pertumbuhan populasi; dan (2) peningkatan emigrasi.

· Jika terjadi dalam waktu yang panjang maka akan menimbulkan efek evolusi, yaitu tersingkirnya sama sekali individu yang kalah dalam persaingan sehingga struktur populasi dikuasai oleh individu kuat (survival of the fittest).

  • Terkait dengan isu persaingan dan kepadatan populasi maka terdapat 2 faktor lingkungan yang amat menentukan daya biak populasi, yaitu:

· Faktor bergantung kepadatan (density dependent factor), misalnya kekurangan ruang dan bahan makanan karena populasi terlampau padat.

· Faktor tidak tergantung kepadatan (density independent factor) misalnya cold stress, heat stress, angin ribut, hama, predator dan lain sebagainya yang bisa terjadi kapan saja (hazards).

  • Untuk dapat memahami populasi maka harus diperhatikan beberapa ciri atau sifat-sifat kelompok populasi sebagai berikut:

1. laju perkembangan populasi à tugas

2. natalitas (kelahiran) à tugas

3. mortalitas à tugas

4. kerapatan (sudah dijelaskan di atas)

5. struktur dan sebaran umur

6. dispersi dan bentuk pertumbuhan serta kaitannya dengan daya dukung

7. tipe interaksi antar spesies

(1-3 adalah sifat populasi terkait sifat genetis individu dalam populasi – seleksi r; sedangkan 4 – 7 adalah sifat populasi terkait numerikal dan struktur populasi).

3. Karena sifat-sifat populasi di atas maka kajian dinamika lingkungan ternak harus juga melibatkan konsep komunitas karena populasi dalam ruang pasti terdiri atas lebih dari 1 populasi.

  • Kepadatan populasi akan membentuk keanekaragaman, yaitu keanekaragaman di dalam spesies populasi-populasi (misalnya jenis kelamin dan jenis interaksi) dan keanekaragaman dalam hal penyebaran.
  • Sifat terpenting dari komunitas dalam kaitannya dengan populasi adalah komunitas memiliki tingkat perkembangan, yaitu lahir, meningkat dan menua. Proses ini yang disebut sebagai suksesi menuju masyarakat komunitas yang mapan (puncak atau klimaks). Pada tahap puncak, komunitas memerlukan gangguan untuk menjaga stabilitasnya. Contoh adalah suksesi klimaks Krakatau antara 1886 – 1986.

4. Akhirnya, oragnisasi organisme yang tertinggi adalah ekosistem, yaitu komunitas + komponen abiotik, yaitu klimatik dan edafik.


Proses dasar dalam ekosistem adalah (1) aliran materi dan (2) siklus bahan.

  • Untuk mempermudah pendugaan produktivitas ekosistem maka pola jaringan makanan disederhanakan menjadi piramida ekologi (struktur makanan)

Jadi, produktivitas pada tingkat makanan bagian atas dapat ditingkatkan jika produktivitas pada bagian paling bawah ditingkatkan. Hal inilah yang disebut sebagai efisiensi produktivitas.

  • Produksi primer bersih atau P1 = FS (hasil kotor atau FS – Respirasi atau R1)
  • Produksi sekunder bersih atau P2 = P1 – (R1 + kerja + limbah melalui feces dan urine)
  • Produksi tersier bersih atau P3 = P2 – (R2 + kerja + limbah melalui feces dan urine)

Suatu perhampiran umum adalah: faktor 10%, maksudnya: jika lahan dan air pada suatu lokasi memproduksikan 1000 kg bobot kering rumput/tahun
à akan menghasilkan 100 kg bobot kering herbivora/kapita/tahun à akan menghasilkan 10 kg bobot kering karnivora/kapita/tahun (Ewusie, 1992). Akan tetapi angka ini hanya merupakan perhampiran. Ada biasnya. Apa? (tugas pribadi)

Tidak ada komentar:

bahan kuliah 2, MK Pengendalian Kebakaran dan Penggembalaan Liar, Prodihut, S1

Fakta Empirik Kebakaran dan Penggembalaan Liar di Indonesia  Musim kemarau panjang di Indonesia identik dengan masalah akut seputar...