Selasa, 10 Maret 2009

ringkasan kuliah tatalaksana padang penggembalaan tropika

Pengendalian Vegetasi

Tujuan dari pengendalian vegetasi ada 2 yaitu pertama, meningkatkan produksi hijauan pakan persatuan luas lahan dan kedua, mempertahankan struktur savana agar dalam suksesinya tidak berkembang menuju klimaks yang tidak sesuai sebagai daerah range.

Introduksi spesies rumput unggul dan leguminosa

Tindakan ini diperlukan guna :
  1. Mengatasi diskontinyutas supali pakan bermutu sepanjang tahun.
  2. Meningkatkan daya dukung pastura.
  3. Memperbaiki status kesuburan tanah lewat simbiosa mutualisme antara akar legum dan bakteri rhyzobium guna memfiksasi N bebas dari udara.
  4. Mengontrol gulma.
  5. Meningkatkan biodiversitas.

Beberapa jenis rumput seperti Brachiaria brizantha, B. decumbens, B. ruziniensis dan Paspalum dilatatum adalah jenis rumput dengan produksi bahan kering yang tinggi 50-70 ton bk/ha/tahun, tahan kering dan tahan penggembalaan berat. Sanches (1993) melaporkan bahwa pasture Hetropogon contortus di Queensland Australia yang disisipi Stylosanthes humilis dapat menghasilkan sapi dengan berat badan rata-rata 93 kg/m2 dengan kepadatan 0.74 ekor/ha. Pada saat yang sama terdapat jumlah nitrogen yang dapat di fiksasi sebesar 150 – 1500 kg N/ha/tahun.

Legum yang cocok untuk disebar di padang rumput adalah legum-legum yang mudah membentuk simbiosa dengan bakteri rhyzobium dan memiliki daya persistensi yang tinggi. Partridge (1999) dan Sutaryono & Partridge (2002) merekomendasikan beberapa spesies terpilih yaitu Stylo verano dan Stylo semak, Cassia berdaun bulat pada tanah-tanah yang agak masam dan Desmanthus pada tanah basa atau berbatu kapur seperti yang banyak mendominasi tipe tanah di Timor Barat.

Pengontrolan Gulma

Mengontro
l gulma penting untuk mencegah agar komunitas padang pengembalaan tidak berubaha menjadi bentuk klimaks vegetasi yang tidak berguna. Upaya semacam ini dapat dilakukan melaui cara-cara pengontrolan secara mekanis, kimiawi dan biologis. Akan tetapi pilihan-pilihan itu dibatasi oleh biaya, tenaga kerja, keterampilan peternak dan kegiatan lain di luar kepentingan peternakan. Sebagai misal, akhir-akhir ini gulma Chromolaena odorata mulai menginvasi padang savana di Timor Barat (Mudita, 2000).


Pengendalian Kebakaran

Kehadiran api di padang penggembalaan tropika kering seperti di Timor Barat umumnya karena 2 alasan yaitu sebagai gejala alami dan ulah manusia. Petani menghadirkan api untuk berbagai keperluan. Api digunakan sebagai sarana pengelolaan perladangan, subtitusi tenaga kerja di ladang, menstimulasi pertumbuhan rumput baru yang segar dan palatabel, berburu dan untuk kesenangan. Tak jarang api juga merupakan bentuk oernyataan adanya konflik komunal. Sepanjang kehadirannya dapat dikontrol maka api tidak perlu dikhawatirkan. Pengendalian diperlukan ketika api mulai menimbulkan gejala entropi lingkungan. Kehadiran api di savana kering diduga telah berkontribusi besar terhadap perluasan lahan kritis yang ada. Untuk itu pengunaan api harus dikendalikan. Bentuk pengendalian api seperti prescribed burning (Wright dn Bailey, 1982; Chandler et al., 1983) dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

nama : juana malaikosa
nim : 0605020014
jurusan : nutrisi dan makanan ternak

wilayah NTT termasuk agroklimaks tipe mustika karena penampang tanahnya mengalami kekeringan lebih dari 90 hari dan kurang dari 180 hari.
NTT vegetasi penandanya adalah sabana atau desidius forest.

ferdiyupwada.blogspot.com mengatakan...

Nama : Ferdiyup Syarif Wada
Nim : 0605020004
Jurusan : Nutrisi dan Makanan Ternak.

Wilayah NTT termasuk agroklimaks tipe mustika karena penampang tanahnya mengalami kekeringan yang statusnya berada diantara 90 sampai dengan 180 hari. NTT vegetasi penandanya adalah sabana atau desidius forest.hal ini terjadi di beberapa daerah atau sebagian besar dari wilayah NTT. sedangkan yang lain atau wilayah lainnya termasuk agroklimaks tipe aridika yaitu dimana jika penapang tanahnya mengalami kekeringan lebih dari 180 hari dimana vegetasi penandanya adalah sabana.
Dimana hal tersebut bisa terjadi karena adanya kekeringan yang cukup panjang dan pengaruh lainnya misalnya kebakaran sehingga membuat tanah menjadi hilang unsur haranya dan unsur-unsur penting lainnya, misalnya nitrogen (N)

Unknown mengatakan...

nama : juana malaikosa
nim : 0605020014
jurusan : nutrisi dan makanan ternak

wilayah NTT termasuk agroklimaks tipe mustika karena penampang tanahnya mengalami kekeringan lebih dari 90 hari dan kurang dari 180 hari.
NTT vegetasi penandanya adalah sabana atau desidius forest.

ferdiyupwada.blogspot.com mengatakan...

Nama : Ferdiyup Syarif Wada
Nim : 0605020004
Jurusan : Nutrisi dan Makanan Ternak.

Wilayah NTT termasuk agroklimaks tipe mustika karena penampang tanahnya mengalami kekeringan yang statusnya berada diantara 90 sampai dengan 180 hari. NTT vegetasi penandanya adalah sabana atau desidius forest.hal ini terjadi di beberapa daerah atau sebagian besar dari wilayah NTT. sedangkan yang lain atau wilayah lainnya termasuk agroklimaks tipe aridika yaitu dimana jika penapang tanahnya mengalami kekeringan lebih dari 180 hari dimana vegetasi penandanya adalah sabana.
Dimana hal tersebut bisa terjadi karena adanya kekeringan yang cukup panjang dan pengaruh lainnya misalnya kebakaran sehingga membuat tanah menjadi hilang unsur haranya dan unsur-unsur penting lainnya, misalnya nitrogen (N)

alamat email : ferdiyupswada@gmail.com

Unknown mengatakan...

nama : juana malaikosa
nim : 0605020014
jurusan : nutrisi dan makanan ternak

wilayah NTT termasuk agroklimaks tipe mustika karena penampang tanahnya mengalami kekeringan lebih dari 90 hari dan kurang dari 180 hari.
NTT vegetasi penandanya adalah sabana atau desidius forest.

alamat email : juanamalaikosa@gmail.com

Anonim mengatakan...

nama : ennilia mardiana bere

nim : 0605020002
alamat email; dianamorra_womenizer
JENIS-JENIS RUMPUT:

1. Pennisetum purpureum/rumput gajah. Ciri-ciri daun tidak berpanicle, tepi daun berbulu, daun tidak berbulu, ligule dan auricle putih berbulu.), tanaman parennial, tumbuh tegak dengan rhizoma, aktivitas berbunga dipengaruhi oleh panjang hari yang pendek, tahan tehadap kebakaran dan pemotongan, Sangat responsif pada pemupukan, termasuk jenis rumput berumur panjang, tumbuh tegak keatas, membentuk rumpun dengan tinggi mencapai lebih dari 2 m. Batang diliputi oleh perisai, daun agak berbulu dan perakaran dalam.

2. Panicum maximum/Guinea grass/rumput benggala. Dari hasil pengamatan, rumput ini mempunyai tipe tumbuh semi erect. Rumput ini punya batang yang tegak dapat mencapai tinggi 2,5 m dan akar berserabut kuat. Tipe daun dari rumput ini adalah bergerigi dan berwarna ungu. rumput ini berdaun lebat, tingginya bervariasi menurut varietasnya dan parenial. Warna daun hijau tua, bentuknya ramping, bagian tepi kasar tapi lunak dan lidah daun kuat. Tipe bunga dari rumput ini adalah open panicle.

3. Digitaria decumbens. Nama lainnya adalah rumput pangola. Dari hasil pengamatan, tipe tumbuhnya semi erect. Rumput ini merayap, tumbuh rendah, dan membentuk hamparan yang mencapai tinggi 60-120 cm. Tipe daun ini kecil pendek. Rumput ini berdaun lebat membentuk stolon dan berakar di tiap buku stolon. Rumput ini tahan kejutan beku. Tumbuh pada tanah yang bervariasi dari tanah berpasir sampai tanah liat. Menurut pengamatan rumput ini bertipe bungaraceme. Rumput ini cepat berbunga (Anonimous, 1983).

4. Pennisetum purpuroides. Rumput raja hibrida atau King grass (Pennisetum purpuroides) adalah jenis rumput baru yang merupakan hasil persilangan antara Pennisetum purpureum (rumput gajah) dengan Pennisetum typoides

rumput gajah mempunyai sistematika sebagai berikut :

Phyllum : Spermatophyta

SubPhyllum : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo : Glumiflora

Familia : Gramineae

SubFamilia : Panicurdeae

Genus : Pennisetum

Species : Pennisetum hibrida

Pennisetum purporoides

Sifat dan ciri tumbuh tanaman Pennisetum purporoides adalah tumbuh tegak membentuk rumpun, berumur panjang, pengakaran sangat dalam, tinggi dapat mencapai 2 sampai 4 m, daun lebar dan panjang, batang keras dan lebar pada yang sudah tua, tulang daun agak keras dan bersifat mengandung rasa manis dan lebih tahan kering.

King grass mempunyai keunggulan dibandingkan dengan rumput gajah, antara lain tumbuh lebih cepat, memiliki tunas yang lebih banyak, produksi lebih tinggi dan memiliki batang yang kadar serat lebih rendah sehingga dapat dipotong pada tingkat pertumbuhan yang lebih menggunakan potongan batang (stek) atau sobekan rumput

King grass dapat dikembangkan secara vegetatif, yaitu dengan stek, bibit diambil dari dua pertiga batang bawah yang berasal dari tanaman yang sehat dan tua. Untuk menghasilkan bibit yang baik dapat dilakukan dengan memotong bagian atas tanaman yang keadaannya masih lunak pada umur enam bulan, selanjutnya tanaman diberi kesempatan untuk tumbuh sampai umur delapan bulan. Setelah tanaman mencapai umur tersebut maka batangnya telah siap dijadikan bibit. Potongan batang yang digunakan untuk bibit kurang lebih memiliki dua mata tunas

untuk menanam rumput gajah hibrida dianjurkan suatu jarak tanam 60 cm  90 cm dan untuk daerah tropik lembab jarak tanam lebih baik lebih sempit karena akan memberi hasil yang tinggi. Demikian penting sekali artinya mengatur jarak tanam atau pemakaian populasi tanaman untuk memperoleh hasil yang baik. Jumlah anakan tiap rumpun akan rendah dengan meningkatnya populasi tanaman. meningkatnya populasi tanaman akan menyebabkan terjadinya persaingan untuk faktor cahaya dan faktor tumbuh lainnya.







LEGUM :

1. Peuraria phaseoloides (kacang ruji/kudzu). Berdasarkan hasil pengamatan tanaman ini memiliki ciri-ciri : tipe tumbuh menjalar, tipe daun trifoliate, tipe bunga kupu-kupu, stipule berbulu, terdapat ptiole dan pteolul. Legume ini berasal dari india timur, yang kini sudah tersebar luas di daerah tropik, bahan poenanamannya dengan biji atau stek. Termasuk jenis legumnya yang berumur panjang, tumbuh menjalar dan memenjat (membelit), bisa membentuk hamparan setinggi 60-75 cm, mempunyai stolon pada setiap buku dapat tumbuh akar dan cabang tanaman baru sehingga sangat bagus sebagai penahan erosi, berdaun lebar, bulat dan meruncing dibagian ujungnya serta lebat. Daun-daun yang masih muda tertutup bulu yang berwarna cokelat, sedangkan bunganya bertipe kupu-kupu berwarna ungu kebiruan.

2. Gamal (Gliricidia sepium). Gamal tergolong tanaman leguminosa pohon. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah –daerah dataran rendah samapai ketinggian 1300 m diatas permukaan laut dan dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur serta tahan terhadap musim kemarau panjang tanaman ini dapat ditanam secara khusus sebagai pertanaman tunggal, pagar hidup, tanaman lorong, serta pada perkebunan atau hutan.Penanaman tanaman gamal dapat dilakukan dengan biji atau stek batang. Namun pada umumnya perbanyakan tanaman yang praktis dilakukan dengan stek batang. Dan gamal merupakan sumber protein sehingga cocok sebagai makanan ternak dan suplemen pada hijauan yang berkualitas rendah. Komposisinya bahan kering 23%, protein kasar 25,2 %, lemak 4,9%, BETN 55,5%

3. Turi (Sesbania grandiflora). Turi termasuk sub famili Papilionoideae. Sifat khusus tanaman ini adalah tumbuh cepat, tinggi tanaman mencapi 10 m dan bunga berbentuk kupu-kupu berwarna merah muda atau putih. Turi dapat beradaptasi pada tanah asam yang tidak subur, dan pada tanah yang tergenang air. Daun turi merupakan hijauan makanan ternak yang potensial. Komposisi zat gizinya adalah protein kasar 27,3%, energi kasar 4825 kkal/kg, SDN 24,4%, lignin 2,7%, abu 7,5%, kalsium 1,5% dan fosfor 0,4%

4. Lamtoro dan petai cina (Leucaena sp). Tanaman ini mempunyai sistem perakaran yang dalam dan tahan kekeringan. Karateristik tanaman ini adalah tumbuh cepat, dan tanaman ini berukuran kecil, berwarana hijau, dan tersusun rapai bagai bulu burung. Tinggi pahan antara 5-7 m. Daun lamtoro dan petai cina cocok dijadikan makanan ternak. Produksi daun mencapai 20 ton bahan kering perhektar/tahun dengan kandungan protein 22 persen, protein kasar 27 %, energi lemak 3,5%, energi kasar 4080 kkal/kg, TDN 39,4 %, lignin 5,8 % , abu 8,5%, kalsium 1,7% dan fosfor 0,3 %.

bahan kuliah 2, MK Pengendalian Kebakaran dan Penggembalaan Liar, Prodihut, S1

Fakta Empirik Kebakaran dan Penggembalaan Liar di Indonesia  Musim kemarau panjang di Indonesia identik dengan masalah akut seputar...